Selamat Datang di Blog Ayo Belajar Bersama 4845 Lampung............................................................Blog ini digunakan sebagai contoh untuk pembelajaran Infomatika Peserta Didik di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung

ISTILAH-ISTILAH DALAM KUMER ( KURIKULUM MERDEKA )

0 Post a Comment


Dalam Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2022, terdapat beberapa istilah baru  yang belum ada dalam kurikulum 2013 sebelumnya. Istilah-istilah baru dan cukup populer yang nantinya akan sering ditemui oleh guru dalam menyusun dan menerapkan kurikulum 2022 nantinya. Berikut ini beberapa istilah baru dalam kurikulum 2022 dan belum ada dalam kurikulum 2013. Istilah baru tersebut selain untuk membedakan dengan istilah dalam Kurikulum 2013, juga sudah diatur dalam beberapa Peraturan Menteri Kemendikbudristek. Penerapan kurikulum ini sebagai pengganti dari Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan sejak tahun 2022 ini.

Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 1919/B1.B5/GT.01.03/2022, ada tiga kategori pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berbagi, dan Mandiri Berubah.

Berikut istilah itu antara lain :

  1. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran ini juga menjadi pengganti KI dan KD dalam kurikulum 2013, pengintegrasian antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Sehingga dapat membangun kompetensi yang utuh.

Dalam penulisan format CP tidak ada lagi pemisahan antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam KI dan KD, tetapi penggabungan dan pengintegrasian dalam satu paragraf utuh.

Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa. Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Fase A  : Pada umumnya SD Kelas 1-2

2) Fase B  : Pada umumnya SD Kelas 3-4

3) Fase C  : Pada umumnya SD Kelas 5-6

4) Fase D  : Pada umumnya SMP Kelas 7-9

5) Fase E  : Pada umumnya SMA Kelas 10

Untuk SLB CP didasarkan pada usía mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen. Pembagian fase dapat digambarkan sebagai berikut:

  • 1) Fase A  : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
  • 2) Fase B  : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
  • 3) Fase C  : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
  • 4) Fase D  : Pada umumnya usía mental (±9 tahun
  • 5) Fase E  : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)

6) Fase F  : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)

 

  1. 2. Alur Tujuan Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka

Setelah menganalisis Capaian Pembelajaran, selanjutnya guru harus membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran.

 

Selain itu, ATP sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut.  Terdapat beberapa aspek-aspek dalam operasional komponen Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek antara lain: Kompetensi, konten, dan variasi.

Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran

Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik

Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.

Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antarfase dan jenjang.

 

  1. Modul Ajar atau RPP Plus Dalam Kurikulum Merdeka

Modul Ajar ini sebagai pengganti RPP di Kurikulum 2013. Modul ajar ini selayaknya  seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Intinya, modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.

 

Tetapi, terdapat 2 macam modul ajar dalam Kurikulum 2022 ini, yaitu Modul Ajar Umum untuk proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar  Khusus Projek Profil Pelajar Pancasila yang dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila, hanya dibuat oleh guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai koordinator projek tersebut.

 

Selain itu, akan ada beberapa istilah baru dalam Modul Ajar Umum dalam Kurikulum Merdeka nantinya. Istilah baru tersebut adalah

Pemahaman permakna

Pertanyaan pemantik

Refleksi peserta didik dan guru.

Glosarium

  1. Profil Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka

Jika di Kurikurilum 2013, kita mengenal Penguatan Pendidikan Karakter atau biasa disingkat PPK. Namun, dalam Kurikulum Merdeka, kita akan mengenal istilah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, diantaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong, (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.

  1. Teaching at the Right Level (TaRL)

Teaching at the Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.

Teaching at the Right Level (TaRL) yang memungkinkan anak-anak memperoleh keterampilan dasar, seperti membaca dan berhitung dengan cepat. Tanpa memandang usia atau kelas, pengajaran dimulai pada tingkat anak. Inilah yang dimaksud dengan “Mengajar pada Tingkat yang Benar”. Metode TaRL yang dikembangkan oleh Pratham pada awalnya dirancang dengan mengingat anak-anak yang telah mencapai sekolah Dasar Kelas III, IV atau V tetapi masih belum menguasai keterampilan dasar. Fokusnya adalah membantu anak-anak dengan dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta keterampilan berhitung.

  1. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Dalam Kurikulum Merdeka, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat dipastikan tidak ada lagi. Namun konsepnya diganti dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Istilah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini ada di Permendikbudristek nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.

Mengacu pada Permendikbudristek nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian muncul istilah penilaian Formatif dan Sumatif. Sebenarnya ini istilah yang digunakan kembali  yaitu  penilaian formatif  dan sumatif. Jika dulu ada istilah PH (Penilaian Harian), PTS ( Penilaian Tengah Semester) dan PAT ( Penilaian Akhir Semester). Maka dalam kumer ada istilah penilaian formatif untuk menilai ketuntasan dalam satu bahasan tertentu dan penilaian sumatif untuk  kenaikan kelas dan atau  kelulusan. Bentuknya bisa saja penilaian harian, penilaian akhir tahun (PAT) dan ujian sekoah (US).

7.Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan atau yang disingkat KOSP ini adalah nama lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KOSP dalam kurikulum merdeka ini memuat antara lain Ada lima komponen KOSP pada Kurikulum Merdeka yakni 1) Karakteristik Satuan Pendidikan; 2) Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan; 3) Pengorganisasian Pembelajaran; 4) Perencanaan Pembelajaran; dan 5) Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.

Dalam proses penyusunannya, KOSP perlu menjadi dokumen yang hidup; menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah merupakan salah satu tugas yang harus dibuat dan disiapkan sekolah. Karena itu semua guru dan warga sekolah harus ikut serta menyusunnya bersama agar dapat terwujud KOSP yang benar-benar bisa dijalankan sesuai harapan sekolah.

Untuk memudahkan ingatan tentang istilah dalam kumer, berikut beberapa istilah yang diganti dari kurikulum 2013 sebagai berikut :

KTSP diganti KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)

Promer  diganti  Prosem (Program Semester)

Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)

KI diganti CP (Capaian Pembelajaran)

KD diganti  TP (Tujuan Pembelajaran)

RPP diganti MA  (Modul Ajar)

KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

PH diganti Penilaian Formatif

PAT diganti Penilaian Sumatif

PTS diganti STS  ( Sumatif Tengah Semester)

PAT diganti SAS  (Sumatif Akhir Semester)

Indikator Seola diganti Indikator assesmen

Penilaian Teman Sejawat diganti Formatif  (salah satu bagian formatif)

Perbedaan istilah itu sebenarnya mengandung pengertian yang sama, dengan beberapa perbedaan pada penekanan implementasinya. Arah dari kumer adalah fleksibilitas, tentu arah dari perubahan istilah adalah semangat memudahkan memahami jiwa kurikulumnya. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Sumber: https://gurubelajar.id/6-istilah-istilah-baru-dan-populer-dalam-kurikulum-merdeka-yang-tidak-ada-di-kurikulum-2013/; ditambah dengan beberap sumber lainnya.


Read More »

SEKOLAH KARTIKA LAKUKAN FOGGING DI SELURUH AREA SEKOLAH

0 Post a Comment

CEGAH DBD, SEKOLAH KARTIKA LAKUKAN FOGGING DI SELURUH AREA SEKOLAH

Bandar Lampung – Sabtu, 22 April 2024 Yayasan Kartika Jaya Koordinator Korem 043 Cabang II Sriwijay bekerja sama dengan Detasemen Kesehatan Wilayah 02.04.04 Lampung RUMAH SAKIT DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung melakukan Fogging di area sekolah meliputi TK Kartika II-26 Bandar Lampung, TK Kartika II-27 Bandar Lampun, SD Kartika II-5 Bandar Lampung dan SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Kegiatan ini dilakukan terkait dengan akan dimulainya aktifitas sekolah yang akan dimulai pada tanggal 24 April 2024 setelah melewati masa libuarn akhir puasa dan hari raya Indul Fitri 1445 H agar pada saat para peserta didik masuk lingkungan sekolah sudah dilakukan pembersihan nyak dan lainnya. Selain itu, musim penghujan yang sudah berlangsung cukup lama juga menjadi salah satu alasan tersendiri. Sebab pada musim hujan nyamuk akan berkembang biak dengan cepat.

Fogging atau tindakan pengasapan dikenal dengan fungsinya sebagai pemberantas nyamuk demam berdarah. Kegiatan pengasapan ini menggunakan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa penyebab demam berdarah dengue.   Fogging di lingkunan SEKOLAH KARTIKA II dilakukan pada pukul 08.00 WIB karena  fogging dilakukan  saat nyamuk-nyamuk itu terbangun dari tidur, yaitu sekitar pukul 09.00 sampai 15.00. Jika dilakukan terlalu pagi atau sore saat nyamuk tertidur, pengasapan pun tidak akan efektif karena nyamuk sedang berada di tempat tersembunyi dan sulit dijangkau oleh asap fogging.

Description: C:\Users\surya\AppData\Local\Packages\5319275A.WhatsAppDesktop_cv1g1gvanyjgm\TempState\8AD3C1DB0F3411D9825CB088DE789857\Gambar WhatsApp 2024-04-20 pukul 13.14.42_84b9c9c0.jpgDescription: C:\Users\surya\AppData\Local\Packages\5319275A.WhatsAppDesktop_cv1g1gvanyjgm\TempState\9E69AF6C3C1CEEFF3C2DCED65ED63EEE\Gambar WhatsApp 2024-04-20 pukul 13.14.41_2039fb63.jpgDescription: C:\Users\surya\AppData\Local\Packages\5319275A.WhatsAppDesktop_cv1g1gvanyjgm\TempState\69DB61CE36A56178711FEC066E07AEB6\Gambar WhatsApp 2024-04-20 pukul 13.14.41_bf418323.jpg  

Kegiatan yang dipimpin oleh Bapak NGADIATO dan Rekan-rekan selaku Penanggung Jawab di lingkungan sekolah  bersama tim dari RUMAH SAKIT DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung dipimpin oleh Bapak Serka Bimo dan TIM  ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Fogging dimulai dari area paling belakang sekolah sampai halaman paling depan. Setiap sudut dan ruang sekolah tidak ada yang terlewatkan.

 


Selain mencegah DBD, fogging dapat membantu untuk membuat lingkungan tempat sekolah menjadi lebih nyaman, karena hilangnya berbagai nyamuk atau serangga lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan peserta didik ketika berada di sekitar lingkungan sekolah. Peserta didik dan orang tua juga tidak lagi perlu khawatir diaganggu oleh berbagai nyamuk dan serangga. Fogging dinilai cukup efektif dalam membersihkan lingkungan baik dari nyamuk, serangga, kuman, virus, dan bakteri. Meski penyemprotan fogging telah dilakukan, seluruh warga sekolah juga harus tetap memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dengan begitu kita pun ikut membantu menurunkan angka kejadian demam berdarah di Indonesia. Mari kita jaga kebersihan agar selalu terjaga kesehatan. (Abas)


Read More »

ABM Membantu Peserta Didik Memahami Diri Sendiri

0 Post a Comment
Asesmen Bakat dan Minat: Apa, Mengapa, dan Bagaimana


Minat:

1. Suka – Antusias – Tertarik – Ingin Tahu 
  • Motivasi Tinggi 
  • Berhasil 
2. Menjauh – Menghindar – Menolak 
  • Motivasi Rendah 
  • Gagal. 
Minat: 

Vokasional Profesional (seni, sains, sosial) 
Komersial (bisnis, sales) Aktivitas Fisik (Mekanik, Outdoor) Avokasional Hobby Mengapa Melakukan Asesmen Bakat dan Minat (ABM)? 1. Kesesuaian bakat dan minat Bakat tanpa minat : Bosan/merasa terbebani Minat tanpa bakat : Hasil tidak optimal/gagal 2. Self discovery : Meningkatkan kepercayaan diri Tujuan Asesmen Bakat dan Minat 1. Mengukur kapasitas atau potensi seseorang dalam suatu bidang tertentu. 2. Memprediksi kemampuan seseorang di masa depan dalam suatu bidang tertentu. 3. Mengetahui arah minat seseorang. Manfaat Asesmen Bakat dan Minat 1. Guidance: Penjurusan dan Pemilihan Bidang Pendidikan 2. Selection: Seleksi Pegawai dan Mahasiswa 3. Prediction: Memprediksi Keberhasilan Pendidikan dan Karir Seseorang 4. Development: Pengembangan Akademik dan Karir. Asesmen Bakat 1. Skills Test 2. Reasoning Test 3. Situational Judgemen Test 4. Problem-Solving Test 5. Personality Test

Asesmen Minat: 1. Obervasi 2. Menggunakan Inventori 3. Individual/Group Test Aspek Yang Diukur: 1. Verbal Bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak, generalisasi, konstruktif dengan memahami konsep verbal, mengungkap kemampuan-kemampuan memahami konsep-konsep dalam bentuk katakata. Pemahaman Bacaan Analogi Klasifikasi Kata 2. Kuantitatif Bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami hubungan numerik dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep numerik, problem aritmetik sederhana/konsep berhitung. Deret Pebandingan Kuantitatif Tabel Grafik Aritmatika 3. Penalaran Bertujuan mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Analitis Klasifikasi Figural Analog Figural Spasial 4. Spasial Mengukur kemampuan visualisasi terhadap konstruksi objek tiga dimensi yang dibangun dari pola dua dimensi dan kemampuan membayangkan berbagai cara yang digunakan untuk memutar objek tersebut, sehuingga mempunya bangunan seperti yang tampak dalam gambar, serta mengukur kemampuan memecahkan masalah dari stimulasi gambar. Rotasi 3D Pola 5. Mekanik Mengukur kemampuan pemahaman prinsip-prinsip mekanik, melihat seberapa baik seseorang memahami hukum yang mendasari alat-alat, mesin-mesin, dan alat sederhana 6. Penggunaan Bahasa Mengukur kemampuan memahami penggunaan tata bahasa Melengkapi kalimat Inspeksi kalimat 7. Klerikal Mengukur kecepatan dan ketelitian respon dalam tugas-tugas yang membutuhkan persepsi sederhana. Mengukur kecepatan memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan. Akurasi Memori 8. Penalaran Bahasa

Prosedur Pelaksanaan ABM Tujuan: Memberikan informasi ke sekolah mengenai potensi siswa pada bidang-bidang khusus berdasarkan aspek yang diukur dan kesesuaian dengan minatnya. Manfaat: Memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang lebih tinggi atau pada situasi baru.

Ruang Lingkup: Pelayanan ABM ditawarkan untuk siswa SMP/MTs Kelas IX di Indonesia Mekanisma Pelaksanaan Pelaksanaan ABM tidak bersifat wajib. Dilaksanakan metode Online, Mandiri, tidak dapat menumpang dengan sekolah lain. Tempat: di semua SMP dan MTs di Indonesia. Ruang dan Perangkat ABM Asesmen dilaksanakan di laboratorium komputer sekolah atau ruang kelas yang difungsikan sebagai ruang asesmen. Jumlah peserta per ruang maksimal 40 siswa, dengan memperhatikan jarak antar siswa. Sekolah dapat menggunakan tambahan laptop pribadi milik guru atau siswa apabila jumlah komputer di sekolah kurang dari jumlah siswa yang akan mengikuti ABM. Bahan Tes dan Pembiayan Bahan Tes: Bahan tes sudah tersedia di dalam sistem. Setiap peserta tes akan mendapatkan paket tes yang diatur melalui sistem Pembiayaan: Pusmendik tidak memberikan dan atau menarik biaya apapun. Biaya penyelenggaraan di sekolah ditanggung secara mandiri oleh sekolah.

 



Read More »

Bukti Dukung dan Dokumen Laporan Observasi yang diupload pada PMM 2024

0 Post a Comment
Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan suatu bangsa. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas, peran guru sangatlah krusial. Oleh karena itu, Pengelolaan Kinerja Guru menjadi fokus utama dalam menjalankan Kurikulum Merdeka. Dalam upaya memantapkan kualitas pengajaran, Program Merdeka Mengajar memperkenalkan aplikasi e-Kinerja sebagai alat utama untuk merekam dan mengevaluasi bukti dukung serta dokumen laporan observasi.

Transformasi Digital di Dunia Pendidikan

Penggunaan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Program Merdeka Mengajar sebagai bagian dari reformasi pendidikan di Indonesia memanfaatkan kecanggihan teknologi melalui e-Kinerja. Aplikasi ini menjadi wadah digital untuk merekam, mengelola, dan memonitor kinerja guru.

Bukti Dukung dan Peran Pentingnya

Bukti dukung merupakan manifestasi nyata dari proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Melalui aplikasi e-Kinerja, guru dapat mengunggah bukti dukung berupa foto, video, atau dokumentasi lainnya yang mencerminkan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan adanya bukti dukung ini, pihak sekolah dan pengawas dapat melakukan evaluasi yang lebih akurat terhadap kualitas pengajaran.

Laporan Observasi sebagai Evaluasi Menyeluruh

Laporan observasi adalah instrumen penting dalam mengukur kinerja guru. Dengan e-Kinerja, proses observasi dapat dilakukan secara online, memudahkan pengawas atau evaluator untuk memberikan feedback secara langsung. Laporan observasi mencakup aspek-aspek seperti metode pengajaran, interaksi dengan siswa, dan penerapan inovasi dalam pembelajaran.

Langkah-langkah Implementasi

  1. Pendaftaran dan Pelatihan: Guru yang terlibat dalam Program Merdeka Mengajar perlu mendaftar dan menjalani pelatihan terkait penggunaan aplikasi e-Kinerja.
  2. Pengunggahan Bukti Dukung: Guru diharapkan mengunggah bukti dukung secara berkala, termasuk foto kegiatan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan dokumen lainnya.
  3. Pelaksanaan Observasi: Observasi dilakukan secara berkala oleh pengawas atau tim evaluator, yang kemudian membuat laporan observasi melalui aplikasi e-Kinerja.
  4. Pemberian Feedback dan Pengembangan: Guru menerima feedback dari laporan observasi dan dapat mengakses rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut. Ini merupakan langkah krusial untuk peningkatan berkelanjutan.

Manfaat Program Merdeka Mengajar melalui e-Kinerja

  1. Akuntabilitas Tinggi: Proses pengunggahan bukti dukung dan laporan observasi memberikan tingkat akuntabilitas yang tinggi baik bagi guru maupun pengawas.
  2. Pemantauan Real-time: E-Kinerja memungkinkan pemantauan kinerja guru secara real-time, mempercepat tanggapan terhadap kebutuhan dan tantangan yang muncul.
  3. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan evaluasi yang tepat, guru dapat secara efektif meningkatkan kualitas pengajaran dan merespon perubahan kurikulum.

Untuk mendapatkan filenya silahkan diunduh dengan link tautan sebagai berikut:

  1. Form Obsrvasi kelas yaitu Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi Kelas, Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas, Lembar Catatan Percakapan Pasca-Observasi Kelas, Lembar Rencana Pengembangan Diri, Form Observasi Guru, Form Observasi KS, Rubrik Observasi Kinerja Guru (Formuir A-D).
  2. Laporan Kepala Perpustakaan.
  3. Program Wali Kelas.
  4. Program kerja pembina pramuka.
  5. Laporan Guru Piket.
  6. Laporan Pembina Ekstrakurikuler.
  7. Laporan Wakil Kepala Sekolah.
  8. Laporan Komunitas Belajar.
  9. Laporan kepala Laboratorium IPA

Gunakanlah dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan. Diatas merupakan dari sumber Bukti Dukung Ekin PMM. Program Merdeka Mengajar melalui aplikasi e-Kinerja menjadi landasan penting untuk mewujudkan sistem pendidikan yang adaptif dan inovatif. Dengan fokus pada bukti dukung dan laporan observasi, kita memastikan bahwa guru terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan semangat Merdeka Mengajar.

Baca Juga : Aeka Contoh bukti dungung  disini

SUMBER : SINYANUR


Read More »

#5 Penyusunan Perencanaan Kinerja untuk Guru dengan Jenjang SD, SMP dan SMA

0 Post a Comment

Guru yang dapat mengakses halaman Pengelolaan Kinerja dapat memulai untuk menyusun Perencanaan Kinerja. Berikut adalah panduan penyusunan Perencanaan Kinerja melalui Pengelolaan Kinerja:

Perlu diketahui!

    • Bagi Guru yang tidak memiliki Kepala Sekolah definitif (saat ini dipimpin oleh Plt Kepala Sekolah) di Satuan Pendidikan, maka Perencanaan Kinerja yang diajukan akan disetujui secara otomatis oleh sistem. Pastikan perencanaan yang Anda buat telah sesuai sebelum mengajukan, karena tidak ada proses diskusi hingga pengecekan manual yang umumnya dilakukan oleh Kepala Sekolah

KS di sekolah A jadi Plt. KS di sekolah B.png

  • Pastikan sudah masuk/login menggunakan Akun belajar.id milik Anda sebelum memulai penyusunan Perencanaan Kinerja.

1. Klik ‘Pengelolaan Kinerja’ pada menu Beranda di Platform Merdeka Mengajar melalui desktop atau perangkat laptop. 

Part 1.png

2. Bagi Anda yang mengakses Pengelolaan Kinerja melalui aplikasi PMM pada ponsel Android, Anda akan menerima notifikasi berupa rekomendasi untuk mengakses Pengelolaan Kinerja melalui komputer atau laptop guna mendapatkan tampilan sistem yang lebih optimal. Klik 'Tetap di sini' jika Anda masih ingin mengakses Pengelolaan Kinerja melalui aplikasi.

Part 2.png

3. Anda dapat klik ‘Mulai’ pada  pojok kanan atas di halaman Pengelolaan Kinerja untuk memulai penyusunan ‘Perencanaan Kinerja’

=State 1_ SKP tahun berjalan belum dibuat sekali.jpg

4. Anda akan diminta untuk melakukan pengecekan data diri sebelum memulai penyusunan rencana kinerja. Apabila data diri sudah sesuai, Anda dapat klik 'Data sudah sesuai', namun jika data diri tidak sesuai, Anda bisa klik 'Edit'.

Part 4.png

 

Perlu diketahui!

  • Apabila Nama, Satuan pendidikan, & NIP terdapat pembaruan atau ketidaksesuaian, maka Anda bisa menghubungi Operator Sekolah untuk memperbarui data melalui Dapodik.
  • Pembaruan data pada halaman Pengelolaan kinerja tidak akan mengubah data di Dapodik dikarenakan pembaruan ini hanya untuk kebutuhan Pengelolaan Kinerja.
  • Pembaruan data pada halaman Pengelolaan kinerja hanya bisa dilakukan satu kali. Pastikan Anda memilih Jenjang Jabatan yang sesuai karena akan mempengaruhi Perencanaan Kinerja.
  • Untuk Guru dengan status kepegawaian ASN, dapat melakukan pembaruan data diri berupa Pangkat/Golongan, Ruang, dan Jenjang Jabatan.
  • Untuk Guru dengan status kepegawaian PPPK hanya dapat melakukan pembaruan data diri berupa jenjang jabatan
  • Untuk Guru selain dari status kepegawaian Non ASN tidak dapat melakukan pembaruan data diri.

5. Selanjutnya, pilih data diri yang ingin disesuaikan, lalu klik 'Simpan'.

6. Selanjutnya, Anda dapat memulai untuk menyusun Perencanaan Kinerja di mulai dari Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran sampai dengan Rangkuman

1. Pada tab 'Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran, Guru dari jenjang SD hingga SMA diminta untuk memilih sub indikator yang menjadi fokus peningkatan kinerja. Guru di anjurkan untuk memilih sub Indikator yang direkomendasikan berdasarkan Rapor Pendidikan.

Kinerja Utama (6).png

Klik Rapor Pendidikan Satdik untuk melihat Rapor pendidikan versi terakhir milik Anda. Informasi lebih lanjut tentang Rapor Pendidikan dapat kunjungi artikel di sini

Part 8.png

Perlu diketahui!

  • Guru hanya bisa memilih satu sub indikator di tahap Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran
  • Guru juga dapat memilih indikator di luar dari indikator yang direkomendasikan dengan klik ‘Lihat indikator lainnya’.

Kinerja Utama (5).png   Kinerja Utama.jpg

2. Setelah memilih salah satu indikator yang ingin difokuskan untuk ditingkatkan, Anda dapat klik ‘Ke pengembangan Kompetensi’ untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Kinerja Utama (4).png

3. Klik ‘Simpan Draf’ jika Anda ingin berhenti sejenak ketika sedang memilih Indikator pada Praktik Kinerja Praktik Pembelajaran dan akan kembali melakukan penyusunan Perencanaan Kinerja di lain waktu.

7. Setelah Anda mengklik 'Lanjut Ajukan' pada tab Rangkuman, akan muncul tampilan konfirmasi untuk mengajukan Perencanaan Kinerja kepada atasan. Jika perencanaan sudah sesuai, klik 'Ajukan'. Namun, klik 'Cek Ulang' jika Anda ingin melakukan pengecekan ulang atau klik ‘Simpan Draft’ jika ingin berhenti sejenak dalam penyusunan Perencanaan Kinerja,.

Part 17.png

8. Anda telah berhasil mengajukan penyusunan rencana kinerja kepada atasan. Selanjutnya, Anda dapat berdiskusi dengan atasan untuk memperoleh kesepakatan persetujuan atau penyesuaian sebelum dilakukannya tahap pelaksanaan.

Part 18.png

9. Jika di Satuan Pendidikan Anda tidak memiliki Kepala Sekolah definitif namun memiliki Plt Kepala Sekolah, maka sistem akan melakukan persetujuan dokumen Perencanaan Kinerja Anda secara otomatis.

10. Selanjutnya, Anda dapat menghubungi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah untuk melakukan konfirmasi Pelaksanaan Kinerja. Jika Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah telah mengkonfirmasi Pengelolaan Kinerja Anda, Anda dapat memulai Pelaksanaan Kinerja sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Informasi lebih lanjut tentang Pelaksanaan Kinerja Guru dapat ditemukan dalam artikel di sini

  

11. Jika Anda menerima notifikasi bahwa data atasan tidak ditemukan untuk Perencanaan Kinerja yang telah diajukan, Anda disarankan untuk menghubungi Operator Sekolah atau Dinas Pendidikan Daerah guna menyesuaikan data dapodik

Anda juga dapat melihat Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru pada dokumen Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru

Tanya Jawab Penyusunan Perencanaan Kinerja

Apakah menyusun Perencannaan Kinerja hanya bisa dilakuan pada awal Bulan di setiap semster ?

Penyusunan Perencanaan Kinerja dapat dilakukan pada awal bulan setiap semester sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memudahkan Guru dalam berdiskusi dengan Kepala Sekolah guna melakukan evaluasi dan penyesuaian yang lebih efektif terhadap penyusunan Perencanaan Kinerja.

Apakah memungkinkan untuk memilih lebih dari satu indikator pada tahap Perencanaan Kinerja di Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran ?

Pada tahap Perencanaan Kinerja, Guru hanya dapat memilih satu indikator peningkatan sebagai fokus utama. Hal ini dilakukan untuk memastikan perencanaan yang terfokus dan pengembangan yang lebih efektif

Apakah Tugas Tambahan bisa di tambahkan lebih dari satu ?

Ya, Guru dapat memilih lebih dari satu tugas tambahan.berdasarkan Surat Keputusan atau Surat Tugas yang sudah ditetapkan.

Apa yang harus dilakukan jika Tugas Tambahan tidak tersedia atau tidak ada ?

Jika tugas yang diberikan kepada Anda tidak termasuk dalam Tugas Tambahan, maka Anda dapat melewati pengisian Tugas Tambahan

Sekolah saya tidak memiliki kepala sekolah. Apakah perencanaan kinerja yang disusun tidak bisa disetujui?

Saat ini, Perencaan Kinerja yang telah di ajukan akan otomatis telah disetujui

Apakah seorang guru yang mengajar di dua sekolah dan juga memiliki dua akun belajar.id harus melakukan Pengelolaan Kinerja di kedua akun tersebut?

Apabila terdapat seorang Guru yang mengajar di dua satuan pendidikan, silakan lakukan perencanaan kinerja pada satu satuan pendidikan induk/satuan administrasi pangkal (SATMINKAL) saja.

Apakah seorang Guru PNS yang akan pensiun pada pertengahan Semester I atau II (misalnya bulan April dan September) perlu mengisi Pengelolaan Kinerja di setiap periode tersebut?

Ya, Guru PNS yang akan pensiun pada periode pengelolaan kinerja berjalan (Januari-Juni dan Juli-Desember), tetap perlu merencanakan dan melakukan Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar sesuai periode tersebut, karena diwajibkan oleh regulasi (vide Pasal 4 dan Pasal 6 PermenPANRB No. 6 Tahun 2022) dan berdampak terhadap pembayaran tunjangan kinerja yang bersangkutan (vide Pasal 32 PermenPANRB No. 6 Tahun 2022)


SELANJUTNYA BACA JUGA :

Read More »

#4 Penyusunan Perencanaan Kinerja untuk Guru dengan Jenjang TK - PAUD

0 Post a Comment

Guru yang dapat mengakses halaman Pengelolaan Kinerja dapat memulai untuk menyusun Perencanaan Kinerja. Berikut adalah panduan penyusunan Perencanaan Kinerja melalui Pengelolaan Kinerja:

Perlu diketahui!

    • Bagi Guru yang tidak memiliki Kepala Sekolah definitif (saat ini dipimpin oleh Plt Kepala Sekolah) di Satuan Pendidikan, maka Perencanaan Kinerja yang diajukan akan disetujui secara otomatis oleh sistem. Pastikan perencanaan yang Anda buat telah sesuai sebelum mengajukan, karena tidak ada proses diskusi hingga pengecekan manual yang umumnya dilakukan oleh Kepala Sekolah

KS di sekolah A jadi Plt. KS di sekolah B.png

  • Pastikan sudah masuk/login menggunakan Akun belajar.id milik Anda sebelum memulai penyusunan Perencanaan Kinerja.

1. Klik ‘Pengelolaan Kinerja’ pada menu Beranda di Platform Merdeka Mengajar melalui desktop atau perangkat laptop. 

Part 1.png

2. Bagi Anda yang mengakses Pengelolaan Kinerja melalui aplikasi PMM pada ponsel Android, Anda akan menerima notifikasi berupa rekomendasi untuk mengakses Pengelolaan Kinerja melalui komputer atau laptop guna mendapatkan tampilan sistem yang lebih optimal. Klik 'Tetap di sini' jika Anda masih ingin mengakses Pengelolaan Kinerja melalui aplikasi.

Part 2.png

3. Anda dapat klik ‘Mulai’ pada  pojok kanan atas di halaman Pengelolaan Kinerja untuk memulai penyusunan ‘Perencanaan Kinerja’

=State 1_ SKP tahun berjalan belum dibuat sekali.jpg

4. Anda akan diminta untuk melakukan pengecekan data diri sebelum memulai penyusunan rencana kinerja. Apabila data diri sudah sesuai, Anda dapat klik 'Data sudah sesuai', namun jika data diri tidak sesuai, Anda bisa klik 'Edit'.

Part 4.png

 

Perlu diketahui!

  • Apabila Nama, Satuan pendidikan, & NIP terdapat pembaruan atau ketidaksesuaian, maka Anda bisa menghubungi Operator Sekolah untuk memperbarui data melalui Dapodik.
  • Pembaruan data pada halaman Pengelolaan kinerja tidak akan mengubah data di Dapodik dikarenakan pembaruan ini hanya untuk kebutuhan Pengelolaan Kinerja.
  • Pembaruan data pada halaman Pengelolaan kinerja hanya bisa dilakukan satu kali. Pastikan Anda memilih Jenjang Jabatan yang sesuai karena akan mempengaruhi Perencanaan Kinerja.
  • Untuk Guru dengan status kepegawaian ASN, dapat melakukan pembaruan data diri berupa Pangkat/Golongan, Ruang, dan Jenjang Jabatan.
  • Untuk Guru dengan status kepegawaian PPPK hanya dapat melakukan pembaruan data diri berupa jenjang jabatan
  • Untuk Guru selain dari status kepegawaian Non ASN tidak dapat melakukan pembaruan data diri.

5. Selanjutnya, pilih data diri yang ingin disesuaikan, lalu klik 'Simpan'.

6. Selanjutnya, Anda dapat memulai untuk menyusun Perencanaan Kinerja di mulai dari Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran  sampai dengan Rangkuman

1. Pada tab 'Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran, Guru dengan jenjang TK dan PAUD diminta untuk memilih sub indikator yang menjadi fokus peningkatan kinerja.

Kinerja Utama (3)1.png

Perlu diketahui!

  • Guru hanya bisa memilih satu sub indikator di tahap Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran

2. Setelah memilih salah satu sub indikator yang ingin difokuskan untuk ditingkatkan, Anda dapat klik ‘Ke Pengembangan Kompetensi’ untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Kinerja Utama (4).png

3. Klik ‘Simpan Draf’ jika Anda ingin berhenti sejenak ketika sedang memilih Indikator pada Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran dan akan kembali melakukan penyusunan Perencanaan Kinerja di lain waktu.

7. Setelah Anda mengklik 'Lanjut Ajukan' pada tab Rangkuman, akan muncul tampilan konfirmasi untuk mengajukan Perencanaan Kinerja kepada atasan. Jika perencanaan sudah sesuai, klik 'Ajukan'. Namun, klik 'Cek Ulang' jika Anda ingin melakukan pengecekan ulang atau klik ‘Simpan Draft’ jika ingin berhenti sejenak dalam penyusunan Perencanaan Kinerja,.

Part 17.png

8. Anda telah berhasil mengajukan penyusunan rencana kinerja kepada atasan. Selanjutnya, Anda dapat berdiskusi dengan atasan untuk memperoleh kesepakatan persetujuan atau penyesuaian sebelum dilakukannya tahap pelaksanaan. 

Part 18.png

9. Jika di Satuan Pendidikan Anda tidak memiliki Kepala Sekolah definitif namun memiliki Plt Kepala Sekolah, maka sistem akan melakukan persetujuan dokumen Perencanaan Kinerja Anda secara otomatis.

10. Selanjutnya, Anda dapat menghubungi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah untuk melakukan konfirmasi Pelaksanaan Kinerja. Jika Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah telah mengkonfirmasi Pengelolaan Kinerja Anda, Anda dapat memulai Pelaksanaan Kinerja sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Informasi lebih lanjut tentang Pelaksanaan Kinerja Guru dapat ditemukan dalam artikel di sini

  

11. Jika Anda menerima notifikasi bahwa data atasan tidak ditemukan untuk Perencanaan Kinerja yang telah diajukan, Anda disarankan untuk menghubungi Operator Sekolah atau Dinas Pendidikan Daerah guna menyesuaikan data dapodik

Anda juga dapat melihat Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru pada dokumen Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru

Tanya Jawab Penyusunan Perencanaan Kinerja

Apakah menyusun Perencannaan Kinerja hanya bisa dilakuan pada awal Bulan di setiap semster ?

Penyusunan Perencanaan Kinerja dapat dilakukan pada awal bulan setiap semester sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memudahkan Guru dalam berdiskusi dengan Kepala Sekolah guna melakukan evaluasi dan penyesuaian yang lebih efektif terhadap penyusunan Perencanaan Kinerja.

Apakah memungkinkan untuk memilih lebih dari satu indikator pada tahap Perencanaan Kinerja di Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran ?

Pada tahap Perencanaan Kinerja, Guru hanya dapat memilih satu indikator peningkatan sebagai fokus utama. Hal ini dilakukan untuk memastikan perencanaan yang terfokus dan pengembangan yang lebih efektif

Apakah Tugas Tambahan bisa di tambahkan lebih dari satu ?

Ya, Guru dapat memilih lebih dari satu tugas tambahan.berdasarkan Surat Keputusan atau Surat Tugas yang sudah ditetapkan.

Apa yang harus dilakukan jika Tugas Tambahan tidak tersedia atau tidak ada ?

Jika tugas yang diberikan kepada Anda tidak termasuk dalam Tugas Tambahan, maka Anda dapat melewati pengisian Tugas Tambahan

Sekolah saya tidak memiliki kepala sekolah. Apakah perencanaan kinerja yang disusun tidak bisa disetujui?

Saat ini, Perencaan Kinerja yang telah di ajukan akan otomatis telah disetujui

Apakah seorang guru yang mengajar di dua sekolah dan juga memiliki dua akun belajar.id harus melakukan Pengelolaan Kinerja di kedua akun tersebut?

Apabila terdapat seorang Guru yang mengajar di dua satuan pendidikan, silakan lakukan perencanaan kinerja pada satu satuan pendidikan induk/satuan administrasi pangkal (SATMINKAL) saja.

Apakah seorang Guru PNS yang akan pensiun pada pertengahan Semester I atau II (misalnya bulan April dan September) perlu mengisi Pengelolaan Kinerja di setiap periode tersebut?

Ya, Guru PNS yang akan pensiun pada periode pengelolaan kinerja berjalan (Januari-Juni dan Juli-Desember), tetap perlu merencanakan dan melakukan Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar sesuai periode tersebut, karena diwajibkan oleh regulasi (vide Pasal 4 dan Pasal 6 PermenPANRB No. 6 Tahun 2022) dan berdampak terhadap pembayaran tunjangan kinerja yang bersangkutan (vide Pasal 32 PermenPANRB No. 6 Tahun 2022)




Read More »