Taksonomi Bloom: Model Dalam Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran merupakan salah satu elemen dalam program pelatihan. Tujuan pembelajaran sebuah program pelatihan akan mempengaruhi materi, media pembelajaran, metode pembelajaran dan juga evaluasi. Tujuan pembelajaran juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaannya. Layaknya setiap orang tidak dapat menjadi ahli dalam semua bidang, begitupun dengan merumuskan tujuan pembelajaran. Tidak semua tujuan pembelajaran harus mencapai tingkatan tertinggi. Untuk membantu merumuskannya, salah satu model yang dapat digunakan dalam hal ini adalah taksonomi bloom.
Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang tinggi. Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom. Kemudian pada tahun 2021 direvisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil revisi ini yang kita kenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada ranah kognitif dengan menggunakan kara kerja.
Tabel 1. Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya ranah kognitif
Taksonomi Bloom | Revisi Taksonomi Bloom | Keterangan |
Pengetahuan | Mengingat | Low Order Thinking Skills |
Pemahaman | Memahami | |
Penerapan | Mengaplikasikan | |
Analisis | Menganalisis | High Order Thinking Skills |
Sintesis | Mengevaluai | |
Evaluasi | Mengkreasi |
Taksonomi Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik. Tiga domain tersebut penting dalam pembelajaran. Namun, domain kognitiif seperti pada penjelasan di atas lebih banyak digunakan.
Baca juga : Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional
Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi 4 (empat) yaitu:
- Fakta: Informasi yang menunjukkan fenomena dalam pembelajaran
- Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori
- Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunaannya
- Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan “thinking about thinking”
Dari empat jenis pengetahuan, kemudian dibagi menjadi enam tingkat pembelajaran. Pada revisi taksonomi Bloom ini, setiap tingkatan lebih menunjukkan kata kerja aktif untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik. Tingkatan dalam pengetahuan ini digambarkan dalam bentuk paramida, di mana tingkat dasar digambarkan lebih luas daripada tingkat di atasnya. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang bertahan pada tingkat pengetahuan yang lebih rendah ini. Kata kerja revisi taksonomi Bloom diuraikan sebagai berikut:
- Mengingat: pembelajaran yang paling mendasar (meskipun dapat melibatkan informasi yang kompleks). Pada tingkat ini, peserta didik mungkin mengetahui terminology kunci untuk subjek tertentu, fakta dan angka yang relevan, sistem atau teori yang telah dikembangkan orang lain.
- Memahami: orang tahu lebih banyak tentang apa sebenarnya arti dari informasi itu.
- Menerapkan: pada tingkatan ini, pengetahuan digunakan dengan cara baru dan diterapkan untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
- Menganalisis: melibatkan pemecahan informasi menjadi beberapa bagian untuk memeriksa secara individual dan untuk melihat bagaimana informasi tersebut berhubungan satu dengan lain.
- Mengevaluasi: orang membuat penilaian tentang apa yang telah mereka temukan sejauh ini. Pada tingkatan ini memungkinkan mereka untuk membuat rekomendasi atau menyarankan ide-ide inovatif.
- Membuat: pada tingkat akhir ini, orang dapat mengatur ulang informasi yang dimiliki kemudian menggabungkan dengan informasi yang didapatkan kemudian menciptakan sesuatu yang baru.
Pengajar atau penyusun program pelatihan dapat menggunakan kata kerja operasional dari Taksonomi Bloom ini untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran.
Sumber : Pusklat
0 Post a Comment:
Posting Komentar