ISTILAH-ISTILAH DALAM KUMER ( KURIKULUM MERDEKA )
Dalam Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2022, terdapat beberapa istilah baru yang belum ada dalam kurikulum 2013 sebelumnya. Istilah-istilah baru dan cukup populer yang nantinya akan sering ditemui oleh guru dalam menyusun dan menerapkan kurikulum 2022 nantinya. Berikut ini beberapa istilah baru dalam kurikulum 2022 dan belum ada dalam kurikulum 2013. Istilah baru tersebut selain untuk membedakan dengan istilah dalam Kurikulum 2013, juga sudah diatur dalam beberapa Peraturan Menteri Kemendikbudristek. Penerapan kurikulum ini sebagai pengganti dari Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan sejak tahun 2022 ini.
Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 1919/B1.B5/GT.01.03/2022, ada tiga kategori pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berbagi, dan Mandiri Berubah.
Berikut istilah itu antara lain :
- Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran ini juga menjadi pengganti KI dan KD dalam kurikulum 2013, pengintegrasian antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Sehingga dapat membangun kompetensi yang utuh.
Dalam penulisan format CP tidak ada lagi pemisahan antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam KI dan KD, tetapi penggabungan dan pengintegrasian dalam satu paragraf utuh.
Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa. Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2
2) Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
3) Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6
4) Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
5) Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10
Untuk SLB CP didasarkan pada usía mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen. Pembagian fase dapat digambarkan sebagai berikut:
- 1) Fase A : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
- 2) Fase B : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
- 3) Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
- 4) Fase D : Pada umumnya usía mental (±9 tahun
- 5) Fase E : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
6) Fase F : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
- 2. Alur Tujuan Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka
Setelah menganalisis Capaian Pembelajaran, selanjutnya guru harus membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran.
Selain itu, ATP sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Terdapat beberapa aspek-aspek dalam operasional komponen Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek antara lain: Kompetensi, konten, dan variasi.
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antarfase dan jenjang.
- Modul Ajar atau RPP Plus Dalam Kurikulum Merdeka
Modul Ajar ini sebagai pengganti RPP di Kurikulum 2013. Modul ajar ini selayaknya seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Intinya, modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.
Tetapi, terdapat 2 macam modul ajar dalam Kurikulum 2022 ini, yaitu Modul Ajar Umum untuk proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar Khusus Projek Profil Pelajar Pancasila yang dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila, hanya dibuat oleh guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai koordinator projek tersebut.
Selain itu, akan ada beberapa istilah baru dalam Modul Ajar Umum dalam Kurikulum Merdeka nantinya. Istilah baru tersebut adalah
Pemahaman permakna
Pertanyaan pemantik
Refleksi peserta didik dan guru.
Glosarium
- Profil Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka
Jika di Kurikurilum 2013, kita mengenal Penguatan Pendidikan Karakter atau biasa disingkat PPK. Namun, dalam Kurikulum Merdeka, kita akan mengenal istilah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, diantaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong, (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
- Teaching at the Right Level (TaRL)
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.
Teaching at the Right Level (TaRL) yang memungkinkan anak-anak memperoleh keterampilan dasar, seperti membaca dan berhitung dengan cepat. Tanpa memandang usia atau kelas, pengajaran dimulai pada tingkat anak. Inilah yang dimaksud dengan “Mengajar pada Tingkat yang Benar”. Metode TaRL yang dikembangkan oleh Pratham pada awalnya dirancang dengan mengingat anak-anak yang telah mencapai sekolah Dasar Kelas III, IV atau V tetapi masih belum menguasai keterampilan dasar. Fokusnya adalah membantu anak-anak dengan dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta keterampilan berhitung.
- Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Dalam Kurikulum Merdeka, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat dipastikan tidak ada lagi. Namun konsepnya diganti dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Istilah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini ada di Permendikbudristek nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.
Mengacu pada Permendikbudristek nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian muncul istilah penilaian Formatif dan Sumatif. Sebenarnya ini istilah yang digunakan kembali yaitu penilaian formatif dan sumatif. Jika dulu ada istilah PH (Penilaian Harian), PTS ( Penilaian Tengah Semester) dan PAT ( Penilaian Akhir Semester). Maka dalam kumer ada istilah penilaian formatif untuk menilai ketuntasan dalam satu bahasan tertentu dan penilaian sumatif untuk kenaikan kelas dan atau kelulusan. Bentuknya bisa saja penilaian harian, penilaian akhir tahun (PAT) dan ujian sekoah (US).
7.Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan atau yang disingkat KOSP ini adalah nama lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KOSP dalam kurikulum merdeka ini memuat antara lain Ada lima komponen KOSP pada Kurikulum Merdeka yakni 1) Karakteristik Satuan Pendidikan; 2) Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan; 3) Pengorganisasian Pembelajaran; 4) Perencanaan Pembelajaran; dan 5) Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
Dalam proses penyusunannya, KOSP perlu menjadi dokumen yang hidup; menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah merupakan salah satu tugas yang harus dibuat dan disiapkan sekolah. Karena itu semua guru dan warga sekolah harus ikut serta menyusunnya bersama agar dapat terwujud KOSP yang benar-benar bisa dijalankan sesuai harapan sekolah.
Untuk memudahkan ingatan tentang istilah dalam kumer, berikut beberapa istilah yang diganti dari kurikulum 2013 sebagai berikut :
KTSP diganti KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)
Promer diganti Prosem (Program Semester)
Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
KI diganti CP (Capaian Pembelajaran)
KD diganti TP (Tujuan Pembelajaran)
RPP diganti MA (Modul Ajar)
KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
PH diganti Penilaian Formatif
PAT diganti Penilaian Sumatif
PTS diganti STS ( Sumatif Tengah Semester)
PAT diganti SAS (Sumatif Akhir Semester)
Indikator Seola diganti Indikator assesmen
Penilaian Teman Sejawat diganti Formatif (salah satu bagian formatif)
Perbedaan istilah itu sebenarnya mengandung pengertian yang sama, dengan beberapa perbedaan pada penekanan implementasinya. Arah dari kumer adalah fleksibilitas, tentu arah dari perubahan istilah adalah semangat memudahkan memahami jiwa kurikulumnya. Semoga bermanfaat. Aamiin.
Sumber: https://gurubelajar.id/6-istilah-istilah-baru-dan-populer-dalam-kurikulum-merdeka-yang-tidak-ada-di-kurikulum-2013/; ditambah dengan beberap sumber lainnya.
0 Post a Comment:
Posting Komentar