Selamat Datang di Blog Ayo Belajar Bersama 4845 Lampung............................................................Blog ini digunakan sebagai contoh untuk pembelajaran Infomatika Peserta Didik di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung

Kerangka Modul Ajar Kurikulum Merdeka



Kerangka Modul Ajar (RPP)

Bapak/Ibu guru, apa perangkat ajar penting yang tidak boleh ketinggalan sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Benar sekali, Modul Ajar! 

Dalam Kurikulum Merdeka, Modul Ajar memiliki peranan yang sangat penting karena perangkat ajar ini berperan sebagai petunjuk sekaligus pedoman guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, Bapak/Ibu guru harus dapat merancang dan mengembangkan Modul Ajar dengan baik. 

Bagi Bapak/Ibu guru yang masih bingung bagaimana cara merancang atau mengembangkan Modul Ajar, bahkan masih belum memahami sepenuhnya mengenai perangkat ajar ini tak perlu khawatir karena artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Mari simak ulasan berikut ini. 

Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. 

Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. 

Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

Komponen Modul Ajar

Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. 

Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. 

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut :

Kerangka atau bisa juga disebut komponen modul ajar pada kurikulum merdeka terdiri dari 3 bagian utama.

Ketiga bagian tersebut ialah informasi umum, komponen inti, dan lampiran.

Nah dalam penyusunan modul ajar nantinya, kawan guru bebas mengisi komponen utama di atas dengan komponen-komponen turunan yang diperlukan.

Tapi secara umum, format kerangka modul ajar kurikulum merdeka sesuai contoh yang diberikan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), berisi poin-poin sebagi berikut:

Informasi Umum

Bagian ini berisi beberapa sub komponen sebagai berikut:

A. Identitas Modul

Berisi informasi awal tentang modul ajar yang dikembangkan. Umumnya, identitas modul ini memuat informasi tentang:

  • Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunya modul ajar
  • Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
  • Kelas
  • Alokasi waktu (mengikuti alokasi waktu sesuai jam pelajaran yang berlaku di sekolah masing-masing)

B. Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah ukuran seberapa dalam sebuah modul ajar dibuat oleh penyusun.

Di bagian ini juga dijabarkan pengetahuan dan atau keterampilan apa saja yang diperlukan siswa sebelum mempelajari topik tertentu.

C. Profil Pelajar Pancasila

Profil pelajar pancasila atau PPP dapat tercermin dalam konten dan atau metode pembelajaran.

PPP ini adalah tujuan akhir dari kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik.

Nah dalam penyusunan modul ajar, kawan guru tidak perlu memasukkan semua profil pelajar pancasila.

Kawan guru bisa memilih beberapa profil sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang termuat di dalam modul ajar.

Adapun enam dimensi profil pelajar pancasila akan saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui:

  • Materi/isi pelajaran,
  • Pedagogi, dan atau
  • Kegiatan projek atau
  • Asesmen

Perlu diketahui bahwa setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi profil pelajar pancasila yang telah ditetapkan.

D. Sarana dan Prasarana

Berisi penjabaran tentang fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan.

Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

E. Target Peserta Didik

Berisi rincian dari karakter peserta didik yang menjadi target, yaitu:

  • Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
  • Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
  • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

Model pembelajaran ini nantinya akan memberikan gambaran sistematis tentang pelaksanaan pembelajaran.

Komponen Inti

Bagian komponen inti berisi sub komponen sebagai berikut:

A. Tujuan Pembelajaran

Berbagai bentuk tujuan pembelajaran: pengetahuan tentang fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.

Yang perlu diperhatikan adalah tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran.

Dan, tujuan pembelajaran juga harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.

Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya, kesesuaian dengan beragam karakter siswa, dan metode asesmen.

B. Pemahaman Bermakna

Merupakan informasi perihal manfaat yang nantinya akan didapatkan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya, manfaat tersebut nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut contoh kalimat pemahaman bermakna:

  • Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
  • Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

C. Pertanyaan Pemantik

Kawan guru membuat pertanyaan pemantik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan merangsang kemampuan berfikir peserta didik.

Dengan pertanyaan pemantik ini, siswa akan dipandu untuk memperolah pemahaman bermakna sesuai tujuan pembelajaran.

Berikut contoh pertanyaan pemantik pada pembelajaran menulis cerpen:

  • Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
  • Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

D. Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret,

disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan,

meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

E. Asesmen

Tujuan adanya asesmen adalah untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan.

Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Ada 3 jenis asesmen yang biasa dipakai yaitu:

  • Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
  • Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
  • Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)

Sedangkan bentuk asesmen yang bisa kawan guru lakukan yaitu:

  • Sikap (profil pelajar pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, anekdotal
  • Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
  • Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah)

D. Pengayaan dan Remedial

Pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa dengan capaian tinggi agar dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Sedangkan remedial, merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut,

agar lebih memahami materi atau pembelajaran mengulang.

Saat kawan guru merancang kegiatan pengayaan, kawan guru perlu memperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

Struktur-kurikulum-merdeka

Lampiran

Komponen lampiran pada modul atau rpp merdeka belajar biasanya terdiri dari sub komponen sebagai berikut:

A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD ini diberikan kepada peserta didik dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan.

Selain untuk siswa reguler, lembar kerja siswa juga diberikan kepada peserta didik non reguler.

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan bacaan digunakan sebagai pemantik sebelum dimulainya kegiatan pembelajaran.

Tujuannya untuk memperdalam materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.

C. Glosarium

Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya.

Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

D. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar.

Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)

Penutup

Demikian artikel tentang kerangka modul ajar kurikulum merdeka yang sering juga disebut kurikulum prototype tahun 2022.

Semoga dengan memahami artikel ini, kawan guru bisa dengan mudah membuat modul ajar sendiri untuk dipakai dalam proses belajar mengajar. Terima kasih.

Kurikulum merdeka dapat dilihat disini


0 Post a Comment: