MENULIS TANPA IDE
Oleh : BUDIMAN HAKIM
Bincang bareng Grup WA Belajar Menulis Gel VIII April 2020
Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di
sekeliling kita.
Meskipun
ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu.
Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.
Perlu
dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo
kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita
penting.
Kalo kalian
bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu
cerita penting.
Cerpenting
haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini
disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari
cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua
rasa yang yang menggugah emosi kita.
Misalnya
yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan?
Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa
duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata
mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN!
Atau kalian
mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Pokoknya pengalaman
remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN!
Terserah
kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan! Menulis
cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT
PENTING. Kenapa?
Kalo kita
bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita
menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget.
ika sudah
terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk
menulis. Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya.
Gak usah
mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang
menyenangkan.
Kenapa
menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi,
jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya
tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu. Berikut beberapa contoh cerpenting yang
pernah saya tulis.
CERPENTING
#1
BACA BUKU
LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik
makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan
datang mengagetkan saya.
“Om Bud.
Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di
industri periklanan.
“Hey, Indri.
Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek
Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku
lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa
bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.
“Belom,
sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya
berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca
buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila
lo!!!”
Coba dibaca
dulu ya cerpenting di atas ya....
Coba
perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan?
Kalo mau
kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita
posting di IG, Youtube dll. 😂
CERPENTING
#2
PERCAKAPAN
DI SEBUAH BAR
Saat itu
saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home
band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja
ngediskusiin band-band yang kami suka.
“Eh, Bon. Lo
tau Superman is dead?” tanya saya.
Di luar dugaan
Boni menjawab,
“Hah?
Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.
Hahahahahahaha…tentu
saja saya ngakak abis mendengar omongannya.
Silakan
dibaca contoh cerpenting di atas. Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang
banget kalo mau dijadikan konten video.
Luar biasa
kan manfaat cerpenting?
Jadi mulai
sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat.
Simpan di
laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.
Setiap kali
kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan?
Kalo kita
mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada
banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.
MEMANCING
EMOSI
Metode yang
kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan
menjadi ide.
Pernah kan
kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma.
Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."
Ada lagi
yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum.
Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."
Dan masih
banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas.
Saking
banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA
KEHIDUPAN. Kenapa demikian?
PLAK! (Aduh
nyamuk banyak banget nih). 😃
Karena
sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa
ide.
Dan setelah
saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan
formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya
begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU
MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Persis sama
kan formulasi kalimatnya?
Ajaib, ya?
Pertanyaannya
adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide?
Sering kan
kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide
nih.' Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!!
Perlu saya
tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING.
Persoalannya,
cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau.
Tapi jangan
bilang siapa-siapa ya? Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe....😂😂😂
Caranya
begini: Coba perhatikan sekeliling kalian.
Lalu
tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera.
Kemudian
gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa
kalimat.
Dengan
menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi
menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode
menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia
seorang penulis juga.
Saya
menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari
dia mencoba memperaktekkan metode ini.
Asep saat
itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.
Tapi
sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg.
Asep duduk
di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa
satu huruf pun di atasnya.
Asep
memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di
kamarnya.
Setelah itu
dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda
tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu,
Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan
beginilah hasilnya :
"PRINTER
warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat
DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang
begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga
kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Coba dibaca
dulu ya. Dan perhatikan semua benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.
Teman-teman
sekalian. Coba perhatikan baik-baik.
Asep mengaku
belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang
sangat bagus. Luar biasa, kan?
Satu hal
yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.
Baru dari
mata doang.
Asep telah
membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya.
Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran,
pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi.
Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk
membuat tulisan pemancing ide.
Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang
listrik, (pendengaran) bau Indomie yang
sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman), rasa kopi yang ternyata
sudah kadaluwarsa, (pengecapan), rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di
atas kaki kita (perabaan) Dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat
dilakukan oleh kita semua.
Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk
di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan
kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu
ide datang.
Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide
datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang
menarik. Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena sebuah
metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut
mempraktekannya.
Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong...
Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya. Kemudian
saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera.
Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang
takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya pilih adalah
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
.
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit,
terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara
menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas
KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang
sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa
berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I
hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku
sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi.
Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan
pikiranku. Bismillah….
Jadi begitu cara memancing ide teman-teman. Saya udah gak terhitung
membawakan materi ini baik on air maupun off air. Dan biasanya para peserta
merasa metode ini sangat membantu ketika otak kita mandeg. Coba kalian
praktekkin karena ltian menulis ini menyenangkan. Buat yang ingin berlatih
menulis, saya juga punya websitenya buat kalian memposting tulisan di sana. Ini
linknya https://thewriters.id/
Silakan register, jangan malu-malu. Web ini khusus saya buat untuk
orang yang ingin berlatih menulis.
Kalo kalian posting tulisan sebanyak 30 kali, bandingkan tulisan kalian
yang pertama dan yang terakhir. Pasti terlihat kemajuannya.
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh
dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.
Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode
ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan.
Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi
berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master piece.
Okay teman-teman, seperti saya bilang di atas bahwa materi ini hanyalah
bab bagian dari buku saya yang berjudul’Menulis Tanpa Ide’
Kalo kalian berniat membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA,
namanya Andung di no. +62 816-523-773
Jadi saya cukupkan dulu sesi ini. Wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
0 Post a Comment:
Posting Komentar