Selamat Datang di Blog Ayo Belajar Bersama 4845 Lampung............................................................Blog ini digunakan sebagai contoh untuk pembelajaran Infomatika Peserta Didik di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung

Pembelajaran Deep Learning yang Kontekstual: Mindful, Meaningful, dan Joyful


Dalam dunia pendidikan modern, pembelajaran deep learning menjadi salah satu pendekatan yang banyak diperkenalkan sebagai alternatif untuk mengembangkan pemahaman siswa secara mendalam dan bermakna. Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang lebih berfokus pada penguasaan materi secara superficial, deep learning menekankan pada pengembangan pemahaman yang lebih luas, kritis, dan aplikatif terhadap topik yang dipelajari. Konsep ini bukan hanya berkaitan dengan mengingat informasi, melainkan dengan menghubungkan dan mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang lebih kompleks dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Deep Learning kini menjadi konsep penting dalam dunia pendidikan, menghadirkan pendekatan yang menekankan pada pemahaman mendalam dan relevansi konteks. Melalui deep learning, siswa tidak hanya menghafal fakta atau menguasai teknik tertentu, tetapi juga memahami makna dan relevansi dari apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata. Dengan integrasi mindful, meaningful, dan joyful learning, proses pendidikan menjadi lebih kaya, memperhatikan keterlibatan emosi, relevansi, dan kebahagiaan siswa dalam belajar.

Dalam catatan ini, kita akan membahas secara singkat tentang bagaimana pembelajaran deep learning yang kontekstual dan mindful, meaningful, serta joyful dapat diterapkan. Pembahasan ini dilengkapi dengan contoh penerapan dalam situasi pembelajaran yang nyata, yang bertujuan memberikan gambaran menyeluruh tentang betapa pentingnya pendekatan ini bagi perkembangan karakter, pemahaman konsep, dan keterampilan siswa di masa mendatang.

  • Kontekstualisasi dalam Deep Learning

Kontekstualisasi dalam pembelajaran deep learning berarti mengaitkan konsep atau topik dengan pengalaman nyata atau konteks kehidupan siswa. Tujuan utama dari kontekstualisasi adalah membuat siswa memahami bagaimana pelajaran mereka dapat diaplikasikan di luar kelas. Dengan cara ini, siswa mampu memahami relevansi dan penerapan dari konsep yang mereka pelajari.

Sebagai contoh, dalam pelajaran biologi tentang ekosistem, guru dapat membawa siswa ke lingkungan sekitar untuk mengamati ekosistem lokal. Melalui observasi langsung, siswa dapat melihat bagaimana organisme berinteraksi, memahami rantai makanan, serta dampak manusia terhadap ekosistem tersebut. Pengalaman ini akan membuat pelajaran lebih bermakna karena siswa dapat menghubungkannya dengan kondisi nyata. Pendekatan ini menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam karena siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melihat penerapannya langsung dalam lingkungan.

Di samping itu, kontekstualisasi membantu siswa memahami relevansi budaya dan sosial dalam materi yang mereka pelajari. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa bisa diajak untuk menggali sejarah lokal atau keluarga mereka. Proses ini tidak hanya membuat siswa lebih dekat dengan pelajaran, tetapi juga meningkatkan minat mereka dalam memahami asal-usul dan identitas sosial-budaya mereka sendiri.

  • Pembelajaran Mindful dalam Deep Learning

Mindful learning adalah proses pembelajaran di mana siswa belajar dengan kesadaran penuh, fokus, dan terlibat secara aktif dalam apa yang sedang mereka pelajari. Mindfulness dalam pendidikan bukan hanya tentang meditasi, tetapi juga tentang menciptakan kondisi di mana siswa merasa nyaman, fokus, dan dapat mengamati serta memahami materi secara lebih dalam tanpa gangguan.

Salah satu contoh penerapan mindful learning dalam deep learning adalah melalui pendekatan Project-Based Learning (PBL). PBL mendorong siswa untuk fokus pada satu proyek besar yang membutuhkan konsentrasi dan pemahaman mendalam. Misalnya, dalam pelajaran ilmu sosial tentang perubahan iklim, guru dapat meminta siswa untuk membuat proyek penelitian terkait dampak perubahan iklim di daerah mereka. Dengan berkonsentrasi pada satu proyek besar, siswa belajar untuk memproses informasi dengan cermat, memperhatikan detail, dan melibatkan diri mereka secara penuh.

Pendekatan mindful juga membantu siswa untuk lebih sadar akan proses belajar mereka. Misalnya, guru dapat mengajarkan teknik mindfulness seperti pernapasan dalam atau refleksi pribadi sebelum atau sesudah belajar untuk membantu siswa mengelola emosi dan stres. Teknik ini membantu siswa untuk tetap fokus, rileks, dan mampu menyerap materi dengan lebih baik, sehingga mereka dapat memahami materi secara mendalam.

  • Pembelajaran Meaningful dalam Deep Learning

Pembelajaran meaningful adalah proses pembelajaran di mana siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari memiliki makna dan relevansi dalam kehidupan mereka. Pembelajaran meaningful sangat penting dalam deep learning karena memungkinkan siswa untuk merasa bahwa ilmu yang mereka peroleh bukan hanya sekadar angka atau fakta di atas kertas, tetapi sesuatu yang berharga dan relevan.

Sebagai contoh, dalam pelajaran matematika, alih-alih hanya mengajarkan rumus, guru dapat mengaitkan konsep matematika dengan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti mengelola anggaran atau menghitung bunga tabungan. Dengan memberikan contoh nyata, siswa lebih mudah memahami aplikasi praktis dari materi yang mereka pelajari. Selain itu, pendekatan meaningful ini membantu siswa untuk melihat bahwa keterampilan yang mereka pelajari memiliki kegunaan nyata di kehidupan mereka, baik sekarang maupun di masa depan.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, guru dapat mengajak siswa untuk menulis cerita atau artikel tentang topik yang mereka minati, seperti cerita tentang lingkungan atau peristiwa lokal. Melalui tugas seperti ini, siswa akan merasa bahwa keterampilan menulis dan bahasa yang mereka pelajari memiliki makna yang lebih dalam karena bisa disesuaikan dengan minat dan pengalaman mereka.

  • Pembelajaran Joyful dalam Deep Learning

Joyful learning atau pembelajaran yang menyenangkan merupakan elemen penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif. Ketika siswa merasa bahagia dan tertarik selama proses belajar, mereka lebih mudah untuk menyerap informasi dan mempertahankan apa yang telah mereka pelajari. Pembelajaran joyful tidak hanya tentang bermain atau beraktivitas tanpa beban, tetapi menciptakan pengalaman belajar yang interaktif, menantang, dan penuh rasa ingin tahu.

Contoh pembelajaran joyful bisa dilihat dalam penggunaan gamifikasi. Guru dapat mengubah proses pembelajaran menjadi permainan dengan memberikan poin, tantangan, atau penghargaan untuk setiap pencapaian siswa. Misalnya, dalam pelajaran geografi, siswa dapat diajak bermain permainan kuis berbasis tim di mana mereka harus menjawab pertanyaan seputar negara, iklim, atau benua. Kegiatan ini bukan hanya membuat suasana kelas lebih menyenangkan, tetapi juga mendorong siswa untuk berkolaborasi dan memotivasi mereka untuk lebih bersemangat dalam belajar.

Selain itu, joyful learning juga bisa diterapkan melalui kegiatan seni. Dalam pelajaran sains, siswa dapat diajak untuk membuat model atau ilustrasi visual dari konsep yang dipelajari, seperti sistem tata surya atau siklus air. Melalui aktivitas ini, siswa bisa mengekspresikan kreativitas mereka sambil memahami konsep ilmiah dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

  • Penerapan Kontekstualisasi, Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning dalam Satu Kegiatan Terpadu

Salah satu contoh kegiatan yang dapat mengintegrasikan kontekstualisasi, mindful, meaningful, dan joyful learning adalah melalui program “Belajar di Luar Kelas.” Program ini memungkinkan siswa untuk belajar secara langsung di lapangan, seperti mengunjungi museum, pusat konservasi alam, atau tempat bersejarah.

Misalnya, dalam program kunjungan ke hutan mangrove, siswa belajar tentang ekosistem hutan mangrove, pentingnya menjaga kelestarian alam, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. Kegiatan ini melibatkan kontekstualisasi, karena siswa belajar di lokasi yang nyata dan dapat melihat langsung apa yang mereka pelajari. Proses ini juga mindful karena siswa harus fokus dan mengamati lingkungan sekitar dengan seksama.

Selain itu, pengalaman ini meaningful karena siswa memahami bahwa hutan mangrove bukan hanya konsep abstrak dalam buku, tetapi ekosistem yang penting bagi kehidupan. Joyful learning tercipta melalui kegiatan interaktif seperti menjelajahi hutan, berdiskusi dengan pemandu lokal, dan berinteraksi langsung dengan alam.

Pembelajaran deep learning yang mengintegrasikan kontekstualisasi, mindful, meaningful, dan joyful learning memberikan pendekatan yang menyeluruh dalam mendidik siswa. Dengan kontekstualisasi, siswa memahami relevansi materi dalam kehidupan nyata. Melalui mindful learning, mereka belajar dengan fokus dan penuh kesadaran. Pendekatan meaningful learning membantu siswa menemukan makna dari apa yang mereka pelajari, sementara joyful learning menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh antusiasme.

Pendekatan pembelajaran ini tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan akademik, tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan hidup yang akan sangat berharga bagi mereka di masa depan. Pembelajaran deep learning yang kontekstual, mindful, meaningful, dan joyful mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang berpengetahuan, bermakna, penuh rasa ingin tahu, dan bahagia dalam belajar.

Contoh :
SD https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/892514?source=BK_EXPLORATION_PAGE
SMP https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/892795?source=BK_EXPLORATION_PAGE


0 Post a Comment: